Rabu, 13 September 2017

Teknik batik

TEKNIK BATIK


teknik canting tulis
Canting ini alat khas Jawa yang digunakan untuk membatik. teknik canting mulai dikenal di masyarakat Jawa. Loopers, canting ini fungsinya buat menuliskan motif batik diatas kain mori. Canting diisi dengan cairan malam terlebih dahulu lalu kain bisa dicelupkan ke pewarna. Nah pada bagian yang sudah ditulis ini nggak bakal luntur terkena warna. Teknik ini membutuhkan jiwa seniman dan ketelitian yang tinggi lho Loopers. Maka dari itu, harga batik tulis ini sangat mahal.


teknik-canting

Teknik celup ikat
Teknik ini sudah pernah kamu pelajari di sekolah ya karenateknik ini sangatlah mudah. Pembuatan motif pada kain dibuat dengan cara mengikat sebagian kain lalu dicelupkan kedalam cairan pewarna. Habis itu, ikatan dibuka, nah pada kain yang terikat ini pasti nggak terkena warna kan. Teknik celup ikat juga dikenal dengan nama jumputan, tritik, sasirangan dan pelangi.

celup-ikat


Teknik printing
Teknik printing ini diprint dengan alat printing. Proses pewarnaan pada batik printing ini hanya diwarnai pada satu sisi kainnya aja Loopers. Jadi pada proses produksinya lebih efisien dan lebih cepat. Bayangin aja dalam sekali cetak, satu warna itu hanya butuh waktu 5 menit saja lho Loopers. Nggak hanya itu, alat printing ini sangat canggih jadi motif batiknya bakalan lebih detail.

teknik-printing


Teknik cap
Teknik cap ini menggunakan alat canting cap yang timbul, dimana canting cap ini bakalan dicelupkan di cairan malam lalu dicapkan ke kain mori. Kelebihan dari teknik ini bisa lebih cepat dalam pemalaman.


teknik-cap


Teknik Colet
Teknik ini akrab disapa dengan teknik lukis. Pembatik harus mengoleskan pewarna kain atau pewarna kain lainnya dengan menggunakan kuas lalu melukiskan motif diatas kain mori. Looper, teknik ini membutuhkan jiwa seni yang tinggi karena untuk membuat motif harus jeli, warnanya bisa menyatu. Semakin bagus motifnya, bakalan semakin tinggi pula harganya.


teknik-colet-batik



sumber: http://www.loop.co.id/articles/kenali-5-teknik-membatik-berikut-ini-biar-nggak-salah-kenal

motif-motif batik

MOTIF-MOTIF BATIK 
INDONESIA

MOTIF BATIK – Ada macam-macam jenis batik yang tersebar di Nusantara.Batik yaitu seni lukis menggunakan kain bergambar yang memiliki pola dan cara pembuatan khusus dengan menuliskan atau menempelkan zat malam/lilin pada kain tersebut, yang dilanjutkan dengan pengolahan dengan cara tertentu yang khas.
Batik Indonesia sebagai budaya telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan entuk budaya lisan dan nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak tanggal 2 Oktober 2009

Batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu “amba” yang berarti “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”, sehingga apabila digabungkan kurang lebih bermakna “menulis titik-titik.”

Motif Batik Sekar Jagad
Motif ini adalah salah satu motif yang sangat khas di Indonesia. Batik jenis ini berasal dari Jawa, lebih tepatnya Yogyakarta. Batik Jogja ini mempunyai makna segar jagad adalah keindahan atau kecantikan yang membuat orang yang melihatnya jadi terpesona.
Ada juga yang menafsirkan bahwa motif yang berbentuk seperti pulau-pulau ini maksudnya adalah sesuai namanya, yaitu sekar jagad. Dalam bahasa Jawa, “kar jagad” memiliki arti peta dunia.


sekar-jagad



Motif Batik Sidomukti Magetan
Motif batik kabupaten Magetan memiliki motif dasar gambar bambu. biasanya batik ini dipakai pada acara-acara resmi atau upacara adat. Makna dan filosofi dari motif batik sidomukti ini adalah harapan untuk mendapatkan ketenangan lahir batin.


sidomukti-magetan



Motif Batik Kawung
Motif batik kawung ini mungkin sangat dikenal oleh kakek-kakek kita sejak dulu. Hal ini disebabkan karena motif ini merupakan salah satu motif batik tertua di Indonesia. Dahulu, motif ini hanya boleh dipakai oleh orang-orang kerajaan sebagai kain sarung raja maupun permaisurinya. Motif kawung ini merupakan gambaran dari buah kawung alias buah aren.


batik-kawung



Motif Batik Tasik
Batik memang bukan ada di daerah Jawa saja, macam motif batik kini juga berkembang di Tanah Sunda. Sebagaimana setiap daerah memiliki ciri khas dan filosofi tersendiri untuk motif batiknya, motif Tasik ini juga mempunyai ciri khas tersendiri. Batik-batik yang berasal dari Tasikmalaya ini umumnya berbentuk rerumputan, fauna dan hal-hal yang berkaitan dengan alam. Sedangkan pewarnaannya, kebanyakan berwarna biru, merah padam dan coklat.


batik-tasik



Motif Batik Malang
Batik malang terkenal dengan motif batiknya yang cenderung cerah, seperti memiliki warna dasar biru kemudian di timpa dengan warna putih, kemudian bahan berwarna putih di timpa dengan merah.batik Malangan ini berpola tanaman atau simbol-simbol kota Malang seperti candi-candi yang ada di dalamnya.

batik-tugu



Motif Batik Mega Mendung
Motif yang berasal dari kota Cirebon ini memiliki ciri khas tersendiri dalam membuat motif. Diantara motif yang paling populer bahkan menjadi ciri khas kota Cirebon adalah batik Mega Mendung. Batik mega mendung diisi dengan pola-pola berbentuk awan dengan diberi warna yang gelap seperti biru tua, merah tua, hijau tua dan sebagainya.

mega-mendung


sumber: https://www.satujam.com/motif-batik-indonesia/

Selasa, 12 September 2017

sejarah batik

Sejarah batik indonesia

    Sejarah batik di Indonesia terkait erat dengan perkembangan Kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada zaman Kesultanan Mataram, lalu berlanjut pada zaman Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta.
Kesenian batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya. Kesenian batik secara umum meluas di Indonesia dan secara khusus di pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.
Teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1.000 tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria. Teknik batik meluas di beberapa negara di Afrika Barat seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan Indonesia.

Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis. Batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.

sejarah batik indonesia

sejarah batik indonesia



Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga kerajaan di Indonesia zaman dahulu. Awalnya kegiatan membatik hanya terbatas dalam keraton saja dan batik dihasilkan untuk pakaian raja dan keluarga pemerintah dan para pembesar. Oleh karena banyak dari pembesar tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.
Lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita rumah tangga untuk mengisi waktu luang mereka.

Jaman Majapahit

    Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.
Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.
Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.
Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Waktu krisis ekonomi, pengusaha batik Mojoketo ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia, dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.
Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825.
Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahait namun perkembangan batik mulai menyebar sejak pesat didaerah Jawa Tengah Surakarta dan Yogyakata, pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipenagruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.
Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya Uirun-temurun.Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu.
Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai batik setra sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tesebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.

sejarah batik indonesia 


Jaman Penyebaran Islam

Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Riwayat Batik. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan.
Perkembangan selanjutanya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. 
Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo.
Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar dipesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni bafik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.
Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri dari kayu-kayuan antara lain; pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kainputihnyajugamemakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.
Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. 
Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.


sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_batik_di_Indonesia


Minggu, 10 September 2017

Macam-macam batik jawa timur

MACAM-MACAM BATIK JAWA TIMUR


1. BATIK JOMBANG


batik jombang



motif batik Jombang banyak yang menggunakan motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang sangat khas kota Jombang, yakni merah dan hijau (jombang, ijo abang alias hijau dan merah). Peggunaan batik Jombang sendiri memang masih tidak terlalu familier di pasaran, jadi tidak heran kalau tak banyak yang mengetahuinya. 


2. BATIK GEDOG TUBAN


batik gedog tuban

Sebagai salah satu kota di pesisir utara pulau Jawa, Tuban tidak ketinggalan dalam mengembangkan desain batiknya sendiri. Dalam perkembangannya, batik Tuban memperoleh pengaruh yang sangat besar dari kebudayaan Cina. Hal itu tergambar dalam motif lok chan yang sangat familier di kota ini. Motif lain yang terkenal di kota Tuban ini antara lain adalah motif macanan dan guntingan. 


3.BATIK TULUNGAGUNG



batik tulungagung

Batik Tulungagung merupakan jenis batik yang sudah berkembang sejak zaman dulu. Diceritakan bahwa perkembangan budaya batik terjadi sejak Tulungagung yang dulunya bernama Bonorowo takluk di tangan kerajaan Majapahit. Beberapa tempat di Tulungagung pun terkenal sebagai sentra batik seperti Desa Sembung dan Desa Majan. 


4.BATIK KEDIRI

batik kediri




Batik mungkin bukan menjadi ikon kota Kediri. Orang lebih banyak mengenal kota Kediri sebagai kota tahu. Memang sih, berbagai penganan yang berbahan dasar dari tahu bisa dijumpai di kota ini. Namun jangan salah, batik Kediri juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan batik dari kota lain.
Salah satu batik yang menjadi unggulan kota Kediri adalah motif batik bolleches. Motif ini merupakan motif batik yang menggunakan bulatan dan titik-titik. Dikatakan bahwa motif ini sesuai dengan kepribadian warga Kediri yang lembut dan ramah. 


sumber: http://jalan2.com/forum/topic/4477-ini-dia-jenis-jenis-batik-dari-provinsi-jawa-timur/